Ridwan Saidi : "Soeharto Pemerintah Gunting Pita, Jokowi Pemerintah Gunting Leher"



Pemerintah diminta untuk tidak betingkah aneh terkait rencana pemangkasan anggaran tunjangan profesi guru pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016‎APBNP 2016.

Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berencana akan melakukan pemangkasan tunjangan profesi guru sebesar Rp23,4 triliun pada APBNP 2016. ‎

Direktur Renaissance Foundation Ridwan Saidi‎ mengatakan, rencana Sri Mulyani tersebut akan menimbulkan dampak besar bagi dunia pendidikan di Indonesia. Karena para guru akan kehilangan semangat untuk melakukan pengajaran terhadap anak didik atau siswa.

"Saya paham betul bagaimana nasib dan kehidupan guru. Kalau tunjangan guru ditebas, saya tidak bisa membayangkan bagaimana nasib pendidikan dan anak didik kita kalau ditinggal oleh para gurunya," kata Ridwan kepada TeropongSenayan, Jakarta, Selasa (30/8/2016).

"Ingat, ini dampaknya tidak main-main. Guru-guru kita akan kehilangan semangat mengajar, dan ini akan berimplikasi pada nasib generasi Indonesia 20-30 tahun yang akan datang," ujar Ridwan.

Mantan Ketua Umum PBHMI ini juga berpesan, jika para guru di Tanah Air nantinya akan lebih memprioritaskan memperjuangkan asap dapur dan hak mereka, ketimbang melakukan pembelajaran terhadap siswa.

Pasalnya, pemotongan anggaran tersebut akan berimplikasi sangat besar terhadap kebutuhan perut pahlawan tanpa tanda jasa itu.

"Sekolah-sekolah akan ditinggalkan oleh guru, mengapa? Karena guru akan sibuk memperjuangkan hidup keluarganya. Mereka akan sibuk mencari pendapatan tambahan untuk menutup lubang kebutuhan keuangan yang digunting Sri Mulyani," katanya.

Dengan demikian, kata dia, sistem pembelajaran dan pendidikan akan berjalan tidak maksimal, lantaran siswa tak lagi terlayani dengan baik.

"Jadi, kalau zaman Soeharto dulu pemerintah gunting pita. Nah.. ini Jokowi pemerintah gunting leher," cetus mantan Anggota DPR RI periode 1977-1987 ini.‎ [Sumber : teropongsenayan.com]

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEGINI KRONOLOGI LENGKAP KESADISAN RONI MENGHABISI NAYA DAN GILANG SERTA ANIAYA KINARA!

Gambar
Tiga dari empat pelaku pembunuhan sadis di Mabar berhasil diamankan Kepolisian Sumatera Utara (Poldasu) hanya dalam tiga hari. Dua diantara pelaku yang ditangkap ikut membantu Andi Lala melakukan pembunuhan terhadap keluarga sepupu istrinya itu. Informasi dari Mapolda Sumut, seorang tersangka bernama Rony (20), diringkus dari rumahnya di Jalan Pembangunan 2, Desa Sekip, Kecamatan Lubukpakam, Deliserdang. Sedangkan dua lainnya, Andi Syahputra (27), dan Irwansyah (33), diringkus di rumah Surahman, warga Desa Sei Alim Lum Ulu, Kecamatan Air Batu, Kabupaten Asahan, Rabu (12/4) pagi pukul 10.00 WIB. Penangkapan Andi Syahputra dan Irwansyah berawal dari laporan masyarakat tentang adanya dua pemuda yang diduga masuk dalam daftar pencarian orang (DPO), berada di rumah Surahman. Menindaklanjuti laporan itu, personel Polsek Air Batu Polres Asahan bersama tim gabungan Jahtanras Polda Sumut turun ke lokasi. “Sampai di TKP, kedua tersangka langsung kita bekuk,” kata Kapolsek Air Batu AKP Martoni Li
Baca selengkapnya

VIDEO DETIK-DETIK PNS SELINGKUH DIGEREBEK SUAMI SENDIRI, TERNYATA SUDAH TIGA KALI...

Gambar
Video detik-detik PNS selingkuh digerebek suami beredar di youtube. Dalam video itu, seorang pria terlihat mengamuk saat mendapati istrinya berduaan dalam kamar hotel bersama pasangan selingkuhnya yang juga seorang PNS. Penggerebekan bermula saat sang suami yang diketahui bernama Ade Sunandar (42) membuntuti istrinya, RS (39) keluar dari rumah. Ade mengikuti sang istri karena dia sudah lama curiga istrinya selingkuh dengan pria idaman lain. Kecurigaan Ade ternyata terbukti. Istrinya janjian dengan seorang pria di kamar hotel. Selingkuhan istrinya lebih dulu masuk ke kamar hotel. Ade yang merupakan pegawai asuransi BUMN lantas meminta bantuan security hotel agar memutar rekaman CCTV di hotel tersebut agar dia memiliki bukti kuat. Dalam rekaman CCTV, terlihat selingkuhan istrinya, RN (42) masuk ke dalam kamar hotel. Beberapa saat kemudian, RS yang mengenakan baju putih dan jilbab hitam ikut masuk ke dalam kamar hotel. “Astagfirullah, istri saya Ndan,” ucap Ade Sunandar saat menyaksikan i
Baca selengkapnya

Ada Calon Jaksa Cantik di Kejati Jambi, Hayo… Siapa Yang Mau Dituntut Dia?

Gambar
Seorang wanita muda cantik calon Jaksa di Kejati Jambi menjadi buah bibir para penggiat jurnalis saat meliput di Kejati Jambi. Adalah Mayang Tari Peranginangin. Gadis kelahiran Jakarta 17 Februari 1993 berdarah Batak Karo ini ternyata calon jaksa. Saat ini, Mayang Tari Peranginangin ditugaskan sebagai staf Bidang Tindak Pidana Khusus Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jambi. “Saya asli orang Batak Karo, Medan, lahir di Jakarta dan tinggal di Tangerang,” ujar Mayang saat ditanya wartawan. Gadis cantik calon jaksa ini merupakan jebolan perguruan tinggi terkemuka di tanah air, yakni Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. Begitu lulus pendaftaran calon jaksa, Mayang langsung ditempatkan di Kejati Jambi.  “Penempatan pertama saya kerja, langsung di Kejati Jambi, Maret tahun 2015. Saya ingin menjadi seorang Jaksa yang  mengabdi baik untuk negara dan masyarakat. Maunya sih kalau jadi jaksa ditempatkam di Pulau Jawa, sebab nggak jauh dari orang tua,” ujar Mayang.[Sumber : jambipos-online.com ]
Baca selengkapnya