Menteri Susi Pamerkan Harta Karun dari Laut Kepri, Nilainya Fantastis!



Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meresmikan beroperasinya galeri harta karun laut di kantor Kementerian Kelautan, Jakarta, Senin, 13 Maret 2017. Galeri itu memamerkan ratusan benda yang berasal dari Barang Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) di perairan Indonesia. Salah satu berasal dari perairan Kepulauan Riau.

“Ini adalah pembukaan museum mini kami. Ini adalah peninggalan sejarah maritim kami,” kata Susi di Jakarta.

Barang-barang yang dipamerkan dalam Galeri BMKT Kementerian Kelautan berasal dari tiga titik BMKT. Yang pertama dari Kargo Belitung, yaitu kapal kuno Arab yang ditemukan pada 1998 di Selat Gelasa, Belitung. Kapal ini ditemukan memuat sejumlah barang sejarah seperti benda-bendar keramik dan cangkir emas dari abad ke-9.

Yang kedua adalah Kargo Cirebon, yaitu barang-barang yang diangkat dari kapal tenggelam di Perairan Cirebon. Kapal itu ditaksir berasal dari Lima Dinasti, Cina, pada abad ke-10.

Sementara yang ketiga berasal dari Kargo Pulau Buaya, yang ditemukan pada 1989 di perairan Pulau Lingga, Kepulauan Riau. Sebagian besar muatannya adalah keramik dari Dinasti Song, Cina (1127-1279 masehi)

Galeri harta karun laut tersebut berada di kantor Menteri Susi, lantai 2 Gedung Mina Bahari IV, Jakarta.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP, Brahmantya Satyamurti, mengatakan barang-barang antik itu cukup bernilai jika dijual di pasar lelang. Artefak tersebut berasal dari kapal-kapal dagang China, Eropa, dan Timur Tengah. Dalam satu muatan kapal, nilainya bisa mencapai US$ 18 juta atau Rp 240,3 miliar (kurs Rp 13.350).

"Dari sisi ekonomi, setiap lokasi BMKT bernilai antara US$ 80 ribu sampai US$ 18 juta. Nilai inilah yang kemudian mendasari pemerintah mengelola BMKT dan tidak menyerahkannya kepada pihak lain, karena BMKT adalah milik bangsa," kata Brahmantya di kantor KKP, Jakarta, Senin (13/3/2017).

Diungkapkannya, saat ini KKP memiliki gudang penyimpanan yang menampung 200.000 lebih koleksi harta karun kapal tenggelam dari abad 9 sampai 18 masehi berada di Cileungsi, Kabupaten Bogor.

Di galeri yang baru terbangun itu, lanjutnya, hanya berjumlah 1.500 artefak atau kurang dari 1% dari BMKT. Bahkan, pihaknya berencana membuka galeri sejarah dari harta karun laut ini di tempat publik lainnya.

"Ke depannya KKP akan membawa lebih banyak BMKT kepada publik, bukan hanya di galeri ini tapi juga di tempat umum lainnya, seperti bandara," ujar Brahmantya.

Sementara itu, Nani Harkantiningsih, Peneliti Pusat Arkeologi Nasional Kemendikbud, mengungkapkan sebenarnya banyak sekali barang yang bernilai sangat tinggi seperti yang berbahan emas namun tak bisa dipamerkan di galeri.

"Dalam setiap pengangkatan BMKT hampir pasti ada emas, seperti patung dan pedang. Hanya tidak bisa dipamerkan, karena menyangkut keamanan, jadi disimpan di safety box Bank Mandiri," ujar Nani.

Dia menuturkan, untuk barang paling bernilai di galeri BMKT KKP ini, yakni artefak yang berasal dari periode Cangsa atau dari abad ke-9.

"Paling bernilai dari Cangsa, seperti mangkuk dan teko. Bukan masalah barangnya, tapi karena itu dari periode paling tua," terang Nani yang meneliti 200.000 artefak yang disimpan KKP di Bogor ini.[Sumber : batamnews.co.id]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEGINI KRONOLOGI LENGKAP KESADISAN RONI MENGHABISI NAYA DAN GILANG SERTA ANIAYA KINARA!

VIDEO DETIK-DETIK PNS SELINGKUH DIGEREBEK SUAMI SENDIRI, TERNYATA SUDAH TIGA KALI...

Ada Calon Jaksa Cantik di Kejati Jambi, Hayo… Siapa Yang Mau Dituntut Dia?