SELAIN SERING BERKATA KASAR, KEPSEK SMAN 3 PANYABUNGAN LARANG SISWA SHALAT ZUHUR



Kadis Pendidikan Madina didesak segera mencopot Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Panyabungan, Doharni Siregar dari jabatannya. Desakan itu disampaikan oleh para siswa dan guru dengan aksi unjukrasa di lapangan sekolah SMAN 3, Senin 17 April 2017.

Aksi tersebut mencuat atas sikap Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 3 Doharni Siregar yang disinyalir sering merendahkan guru di depan siswa.

Pernyataan sikap yang disampaikan perwakilan Guru SMAN 3 Panyabungan, mengatakan bahwa Doharni Seregar merasa SMAN 3 Panyabungan milik pribadinya, segala administrasi guru dan pegawai dipersulit, perkataan semena-mena atau kasar terhadap para guru sehingga membuat guru sering menangis, meremehkan keluarga atau ikut campur dalam urusan guru.

Tidak itu saja, Doharni Siregar juga selalu meremehkan guru di depan siswa, dan apabila guru berhalangan masuk sangat sulit untuk mendapatkan izin.

Satu hal yang paling disayangkan dan tidak sesuai dengan imbauan Bupati Mandailing Natal (Madina) Dahlan Hasan Nasution, untuk melaksanakan sholat.
Kepala Sekolah SMAN 3 juga melarang guru melaksanakan sholat zuhur sebelum jam pelajaran habis, meski waktu sholat telah masuk. Kualitas pendidikan siswa juga tidak ada sehingga pendidikan dan esktrakulikuler tidak sesuai dengan harapan siswa.

Lanjut para guru, Doharni Sirehar lebih memilih membela tukang kantin karena memiliki hubungan keluarga. "Guru di SMAN 3 Panyabungan ada dua kelompok, dia (kepala sekolah) sudah menjabat lebih kurang 10 tahun, berdasarkan Permen Diknas No. 28 tahun 2010, SMAN 3 perlu penyegaran," ucap para guru.

Para guru SMAN 3 Penyabungan merasa tertekan dengan sikapa Doharni Siregar dalam melaksanakan tugas. Dengan itu para guru dan siswa mendesak kadis pendidikan mencopot Kepala Sekolah SMAN 3 Panyabungan.

Sebelumnya, para guru sudah melayangkan surat ke Gubernur Sumut, Bupati Madina, Insfektorat Sumut, BKD Sumut, Dinas Pendidikan Madina, DPRD Madina, Insfektorat Madina dan pengawas SMAN 3 Panyabungan.

Apabila tidak ada lanjutan aksi mereka, maka para guru SMA 3 Panyabungan akan mogok mengajar sampai Doharni Siregar dicopot.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 3 Panyabungan, Doharni Siregar dikonfirmasi mengatakan, apa yang dituntut para kepala sekolah tidak benar. Dia mengaku hanya mengemban kedisiplinan di sekolah.

"Dan kalau ada permasalahan antara saya dengan para guru, saya meminta maaf, sedangkan kantin sekolah tidak pernah saya bela dan tidak karena persaudaraan, namun karena pemilik kantin mau bekerjasama dengan sekolah untuk meningkatkan kedisiplinan, dan menjaga sekolah baik di libur panjang maupun kebersihan sekolah," kata Doharni Siregar.

Doharni Siregar memastikan apa yang dilakukannya yang terbaik untuk sekolah. "Jika hal apa yang saya lakukan salah, saya minta maaf dan saya siap diganti," tutupnya.[Sumber : rakyatsumatera.com]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BEGINI KRONOLOGI LENGKAP KESADISAN RONI MENGHABISI NAYA DAN GILANG SERTA ANIAYA KINARA!

VIDEO DETIK-DETIK PNS SELINGKUH DIGEREBEK SUAMI SENDIRI, TERNYATA SUDAH TIGA KALI...

Ada Calon Jaksa Cantik di Kejati Jambi, Hayo… Siapa Yang Mau Dituntut Dia?